Ronan mengangkat tangannya ke belakang kepala dimana ia melepaskan kaitan kain yang mengikat di belakang rambutnya. Tangannya yang satu memegangi topengnya kemudian diturunkan perlahan. Tidak seperti waktu awal bertemu tadi. Putri Bertha memperhatikan cicitnya dengan seksama.
Tangannya terulur untuk menyentuh luka di bagian kanan wajah Ronan yang melintang vertikal cukup panjang hingga menyentuh rahangnya.
"Ini terlihat seperti bukan sisa cakaran binatang buas."
"Memang bukan. " Ronan menoleh ke arah adiknya terlebih dahulu kemudian kembali menatap Putri Bertha. "Ini diberikan ibuku pada malam yang sama."
Mata Putri Bertha membelalak terkejut. "Yang Mulia Ratu Zoe?"