Beberapa hari sbeelumnya
Arielle terbangun dengan tubuh yang terasa terbakar. Tenggorokannya terasa sangat kering dan gatal. Rasanya Arielle ingin menggaruk lehernya. Tidak, Arielle ingin menggaruk jantungnya. Gadis itu mencoba meloloskan dirinya tetapi ikatan pada kedua tangannya terasa sangat erat.
Ada apa ini? Mengapa ia tidak bisa menggerakkan badannya. Arielle memiliki ketahanan dalam api tetapi mengapa ia tidak bisa menahan panas ini. Keringat mulai bercucuran membasahi kain sprei putih tempatnya berada.
"Arielle… Arielle … apakah kau mendengarkanku? Arielle!" teriak seseorang.
Arielle bisa mendengarnya tetapi telinganya berdengung sangat keras. Ia juga tidak bisa menjawab karena tenggorokannya kesakitan.
Otis mengambil sebuah batu orb yang ia letakkan di atas kening Arielle. Ia juga meletakkan masing-masing satu di atas kedua telapak tangan gadis itu yang terbuka. Arielle pun menggenggam kedua orb tersebut dengan sangat erat berharap ia bisa mentransfer rasa sakitnya.