"Sebentar…"
Arielle naik ke atas salah satu kereta dan membuka karung dimana mainan Sasha berada. Ia mengeluarkan sebuah boneka berbentuk hewan harimau dan diberikannya untuk anak itu. Anak itu menerima mainan dari Arielle tetapi masih tetap menangis.
"Boleh aku menyentuhnya?' tanay Arielle meminta izin.
"Ja-jangan, Yang Mulia. Panasnya sangat tinggi, saya takut melukai Anda."
Arielle tersenyum menenangkan sang ibu kemudian menyentuh kening bayi tersebut. Ia mengernyit. Suhu tubuh anak itu tidak normal. Ia mengajak sang ibu untuk menemui salah satu dokter yang tengah memeriksa kaki seorang pemuda yang terkilir dan luka karena berlari dari reruntuhan tanah.
Setelah selesai memberikan perban, dokter tersebut memeriksa kondisi anak tersebut dan mengernyit. Ia memeriksa nadi dan kondisi rongga mulut anak itu.
"Apakah anak ini terpapar oleh dingin dalam waktu yang cukup lama?" tanya sang dokter kepada ibu.
"Ada apa dokter? Apakah terjadi sesuatu pada anakku?" tanya sang ibu panik.