(Apakah janji itu yang selama ini Ronan tanyakan?) tanya Arielle di dalam hatinya.
Ronan melihat ARielle yang kembali dengan wajah memerah. Pria itu menaikkan satu alisnya dan memperhatikan gerak gerik gadis itu dengan lekat.
"Kau tidak terkena demamku kan?" tanya Ronan curiga yang melihat wajah Arielle yang memerah.
Arielle bergegas menaikkan kembali masker kainnya dan menggeleng cepat. "Ti-tidak! Aku hanya … sedikit terburu-buru," jawabnya asal.
Entah mengapa Arielle bisa semerona ini. Padahal ia dan Ronan telah melakukannya berkali-kali. Tapi mengapa melihat pakaian dalam wanita berwarna merah itu membuatnya segugup ini? Apakah karena waktu itu ia berjanji sesuatu yang sangat memalukan? Atau karena ia yang lupa akan janjinya sendiri?