Gadis itu tersenyum ceria menghampiri Ronan yang sedari tadi duduk memperhatikan gadis itu. Arielle datang kemudian memeluk Ronan erat.
"Kau menikmati malammu, istriku?" tanya pria itu membalas pelukan Arielle.
"Sangat." balasnya dengan nafas tersengal akibat terlalu banyak bernyanyi.
"Apa lagi yang kau ingin lakukan, istriku?"
Arielle memukul pundak Ronan pelan. "Hentikan, aku tadi tidak memiliki banyak alasan. Tidak mungkin aku tega mengatakan bahwa kau adalah pengawalku."
Ronan terkekeh dan semakin mempererat pelukannya. "Aku menyukainya," jawabnya jujur.
"Sejujurnya … hal ini membuatku lapar lagi," ujar Arielle pelan.
"Sudah kuduga, mau pesan makanan lagi?"
"Aku ingin membeli kudapan yang kemarin, kau harus mencobanya! Itu sangat enak!"
***
Arielle berlutut dengan kedua kakinya dan meraih resleting pria itu. Ronan memejamkan matanya untuk menikmati sensasi hangat kedua tangan Arielle yang mengeluarkan kejantannya dari celananya.