"Kau ternyata pandai membaca, Sasha," puji Arielle membuat anak itu tersipu malu.
"Tapi tidak terlalu lancar. DI panti kami mendapatkan pelajaran membaca dan berhitung dua minggu sekali," balas Sasha malu-malu karena ia merasa kemampuan membacanya belum sebaik itu untuk mendapatkan sebuah pujian.
"Tapi kau masih belajar. Aku bahkan baru bisa belajar membaca satu bulan terakhir," ucap Arielle.
Sasha mengerti kondisi sang putri. Mungkin, dulu saat ia tidak mengerti perlakuan apa yang Arielle dapatkan selama di selatan ia akan merasa bingung mengapa ada seorang putri yang tidak bisa membaca. Namun setelah melihatnya secara langsung, Sasha tahu bahwa keluarga sang putri sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Arielle. Untuk melihat kondisinya saja mereka tidak peduli apa lagi menyediakan sebuah pendidikan yang kayak.
"Aku mungkin akan membaca satu atau dua buku saja, aku tidak terlalu suka membaca karena membosankan. Aku lebih suka berlatih pedang," kata Sasha dengan berapi-api.