Arielle mengulum bibirnya menahan diri untuk tidak tersenyum lebar. Ia memperhatikan wajah pria di depannya dengan seksama. Meski pun tidak ada kantung mata, ettapi Arielle bisa melihat gurat hitam di bawah mata pria itu yang menandakan ia telah bekerja keras dan kurang beristirahat.
"Aku dengar kau hanya tidur satu jam tadi malam?" tanya Arielle.
"Aku harus menyelesaikan banyak berkas sebelum hari ini. Agenda ini telah ditunda beberapa hari karena aku harus ke Nieverdell."
"Tapi bukankah tadi malam aku bilang kepadamu untuk segera beristirahat?"
Ronan memperhatikan Arielle dengan seksama. "Apa jika aku menjadi anak nakal aku akan mendapatkan hukuman?" tanyanya dengan nada menggoda.
"Tidak juga, aku tidak memiliki alasan apa pun untuk menghukummu. Kau sudah bekerja keras, tidak mungkin aku merepotkanmu lagi dengan menghukummu. Kau juga bukan anak kecil lagi." jawab Arielle dengan polos.