Mata Arielle bertumbuk pada kelinci-kelincinya yang kini memperhatikannya dengan penuh ketertarikan.
"jika tanganku terbakar, aku akan bilang bahwa kau tak sengaja terjatuh ke arah perapian," ucap Arielle setelah meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu adalah alasan yang paling masuk akal jika tangannya terluka nanti.
Arielle perlahan menjulurkannya tangannya. Saat tangannya berada di depan bara api, ia menarik kembali merasa ketakutan.
"Bagaimana jika saat itu aku tak benar-benar menyentuh api?" tanya Arielle mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak mungkin tubuhnya kebal akan api.
Arielle masih bisa merasakan hawa hangat yang perapian itu pancarkan.
"Aku harus mencari sesuatu."
Arielle berkeliling kamarnya untuk mencari sesuatu untuk dibakar terlebih dahulu. Me membuka laci mejanya dan menemukan lilin kecil di sama. Gadis itu kemudian menyalakan sumbu tersebut.