Arielle menoleh ke arah Sasha yang tertidur pulas lalu menggeleng. "Kita akan melakukan perjalanan ke danau maka biarkan dia beristirahat lebih panjang. Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat."
Tania tersenyum simpul ke arah Arielle. "Semangat! Dan jangan smapai terluka!"
*
Arielle meletakkan mangkuk sisa makannya ke atas tumpukkan piring lain. Jantungnya berdegup kencang melihat pintu belakang dapur yang menghubungkan halaman belakang istana dan dapur. Samar-samar ia bisa mendengar suara tawa pelayan lain yang sedang bergurau.
Digigitnya bibirnya kencang-kencang untuk melawan kegugupannya. Arielle juga memegangi kedua siis gaunnya dan melangkah canggung keluar dapur.
"O-Olin!" panggil Arielle dengan suara bergetar.
Olin yang sedang menginjak-injak cucian di dalam baskom kayu menoleh ke arah pintu dapur. Seketika suasana ceria tadi menjadi hening saat tahu Arielle muncul di balik pintu.