Ronan menatap wajah Arielle yang tak kuasa menahan kenikmatan. Kontraksi otot vagina gadis itu semakin kuat dan Ronan tak kuasa lagi menahannya.
Detik berikutnya, Arielle pun melepaskan teriakannya dengan tubuh bergetar. Dinding vagina gadis itu menjepit batangnya dengan sangat sempit membuat Rona tak bisa mengeluarkan batangnya.
"Ah.. sssh... fuck .. fuck ... mmh! Aaaah..." Sambil memandangi Arielle yang merasakan surga dunia, Ronan pun menumpahkan semua cairan panasnya ke dalam t7buh Arielle.
"Fuck, Arielle. Aku tak akan pernah merasa cukup untuk menyentuhmu."
Ronan mengangkat tubuh Arielle yang terkulai lemas akibat permainan mereka barusan. Ia memandangi cairan putih kental yang tumpah dari dalam vagina gadis itu. Alisnya terangkat melihat bibir vagina gadis itu yang masih bergetar.
Ia memandangi batangnya yang setengah tegang, dan saat melihat selangkangan gadis itu yang terasa nikmat, kejantannya pun kembali tegang.