Arielle mendesah pelan saat pria memaju mundurkan kedua jarinya. Sensasi yang ia dapatkan berbeda dari yang ia lakukan saat menggesekkan bagian selangkangan di atas kejantanan pria itu tadi. Mata gadis itu tertutup rapat menahan rasa nikmat saat pria itu menyentuh dindingnya menghapus rasa geli yang ia rasakan.
"AAH! Ronan!" tegur Arielle saat pria itu melebarkan kedua jarinya di dalam sana.
"Hehehe, kau menggemaskan ketika terkejut."
Nafas Arielle semakin berderu saat Ronan menambah rangsangannya dengan membelai clitoris gadis itu dengan ibu jarinya.
Pinggul gadis itu kembali bergoyang, membuat kedua jari pria itu basah oleh cairan vagina.
"Yeah, ride me like that, baby."
Arielle hanya bisa memanggil nama pria itu dan tak butuh waktu lama Arielle mencapai kenikmatan untuk kedua kalinya.
Ronan terus menggerakkan jarinya meski pun tubuh Arielle telah bergetar hebat. Gadis itu bahkan harus berdiri bertumpukan lutut agar Ronan mau melepaskan tangannya.