Raja Hugo membuka laci terbawah meja kerjanya. Diambilnya semua tumpukan kertas dan buku yang ada dan meraih sebuah buku kecil dengan sampul kulit berwarna merah. Pria itu berdiri meninggalkan kursi kerjanya dan meraih sebuah kursi di dekat jendela. Di depannya terbentang banyak pegunungan hijau yang indah. Dari tempatnya berada juga ia bisa melihat keramaian kota Nieverdell yang tak pernah sepi.
Ia membuka tali yang melilit buku tersebut dan membuka satu per satu halaman. Tak ada tulisan di sana. Hanya beberapa sketsa gambar yang dibuat kasar menggunakan pensil. Di halaman pertama, ada sebuah gambar sketsa pegunungan yang kini menjadi pemandangannya. Lalu halaman selanjutnya adalah taman bunga istana yang selalu bermekaran.