Pria itu mendesah panjang kemudian mengistirahatkan kepalanya di pundak Arielle. "Aku sangat tidak ingin membuatmu kembali ke Selatan."
Arielle menepuk pelan topeng Ronan. Pria itu meraih tangan Arielle dan memainkan jemari gadis itu.
"Jika itu diperlukan. Aku tidak masalah. Aku akan menggunakan kesempatan itu untuk belajar menjadi wanita yang lebih layak untuk menjadi istri Anda."
Ronan meraih wajah Arielle.
"Kau yang terbaik. Dirimu yang seperti ini sudah lebih dari yang aku butuhkan," ujar pria itu membuat rona merah muncul di pipi sang putri.
Arielle berdeham. "Maksudku, setidaknya aku ingin belajar menjadi ratu. Aku tidak tahu apa-apa tentang menjadi seorang bangsawan. Dengan begitu aku bisa belajar apa yang harus aku lakukan setelah menikah dengan Anda nanti."
Ronan memajukan bibirnya cemberut. Meskipun begitu Arielle tidak dapat melihat karena terhalang topeng.
"Aku janji akan menjemputmu dengan segera. Tidak akan kubiarkan kau berlama-lama di Selatan seorang diri."