Arielle mengangkat selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Ia membuka matanya dan mendapati Ronan tengah memandanginya dengan senyum lebar.
Tangan gadis itu terulur untuk menyentuh bekas luka di wajah pria itu.
"Anda tidak merasa lelah?" tanya Arielle pelan.
Ronan menggeleng.
"Sama sekali tidak," jawabnya dengan bersemangat kemudian mencium singkat bibir Arielle di depannya.
Arielle sungguh kewalahan oleh sikap Ronan yang tak pernah bisa menjaga jaraknya. Arielle selalu dibuat terkejut oleh ciuman-ciuman yang pria itu berikan. Ia tidak pernah siap karena Ronan akan menciumnya di saat-saat random yang tak pernah Arielle pikirkan sebelumnya.
Arielle pikir, pria itu belum mengantuk seperti dirinya. Ia pun memikirkan topik apa yang harus mereka bicarakan agar Ronan tidak merasa kesepian.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Ronan yang melihat kening Arielle yang berkerut.