Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

KARAMEL ADDICT

Ncheet_Nca
--
chs / week
--
NOT RATINGS
5.2k
Views
Synopsis
Karamel Gya Afida Danudirja Seperti namanya, gadis yang berusia tiga tahun di bawah gue, yang udah gue kenal seumur hidupnya ini, memiliki warna kulit seperti karamel yang diturunkan dari Pipi-nya. Gadis yang sejak kecil selalu mengaku kalau gue adalah miliknya. Yang benar aja?! Gue gak suka gadis tomboy kayak dia! Gue juga cuma nganggep dia kayak adik sendiri. Keenan Leonade Hermawan Si Babang bule tamvan kesayangan aku~ Dia itu milikku dari sejak aku lahir ke dunia ini. Hanya milikku!! Cewek lain gak ada yang boleh rebut dia!! ###
VIEW MORE

Chapter 1 - Bag 1

Cup!

"Mommyyyy!!! Kara cium pipi Kee!!!" Terdengar pekikan tak terima bocah laki-laki berusia hampir sebelas tahun saat pipinya tiba-tiba dicium seorang gadis berusia tujuh tahun bernama Karamel Gya Afida Danudirja.

Pipi ( ayah ) sang gadis melotot terkejut. Ia tak menyangka jika anaknya bisa senekat itu mencium Keenan Leonade Hermawan, yang mana adalah anak dari sahabat sang istri sekaligus sahabat adiknya.

Anaknya memang sejak berusia dini mengidolakan bocah laki-laki itu, tapi ia tak menyangka sang anak sesuka ini pada Keenan.

"Tidak apa-apa kan, Aunty Nay?" Karamel menatap penuh harap ke arah wanita dewasa bertubuh mungil di depannya sambil mengatakan hal itu.

"Tuan Putri Kecil, seharusnya kamu tidak boleh seperti itu—"

"Tidak apa-apa kok."

Pipi sang gadis kembali membelalak. Kali ini ia menatap tak percaya ke arah wanita dewasa bertubuh mungil itu karena dengan mudahnya memotong ucapannya.

"Nay, seharusnya kamu tidak berkata seperti itu!" bisik panik Pipi Karamel.

"Mommy~! Kok Mommy bilang begitu?!" teriak Keenan pada sang mommy yang mana adalah wanita dewasa bertubuh mungil di sampingnya. Bocah laki-laki itu terlihat tak terima.

Ia menatap penuh permusuhan ke arah Karamel dengan wajah yang sudah memerah.

"Lain kali tidak boleh seperti itu lagi, Kara!" desis Keenan.

"Kenapa? Kara kan sayang sama Abang Keen~?" Mata Karamel mengerjap beberapa kali dengan polos.

"'Sayang' tidak harus cium-cium!"

"Kalau peluk berarti boleh ya? Ya sudah kalau begitu Kara peluk Abang Keen~ aja." Gadis cilik ini langsung memeluk tubuh Keenan dengan senyum lebar tersungging di bibirnya.

"Tuan Putri Keciiiilllll!"

"Mommyyyyy… selamatkan Keeee!"

Teriak Pipi Karamel dan Keenan bersamaan.

***