Anum masih tidak bisa konsentrasi karena pikirannya terpecah belah oleh Reza yang sejak tadi mondar mandir di depan ruangannya.
Bukan tanpa alasan, karena Reza akan bekerja di sana, otomatis dia ingin membuat ruangannya nyaman. Sesuai kemauannya. Jadi dia sibuk memindahkan barang-barang bersama orang-orang properti.
Sesekali Reza mencuri pandang ke dalam ruangan Anum. Dan terlihat Anum serius sekali dengan pekerjaannya.
Namun, kenyataannya adalah Anum pun hanya berpura-pura sibuk saja. Karena dia tidak mau ketahuan sedang memperhatikan bos barunya.
Jam kerja selesai, Anum bersiap-siap untuk pulang. Lantas Anum keluar dari kubikelnya bersama dengan staf lain. Mereka menunggu lift tiba.
"Anum!"
Anum menoleh dan Reza lah yang memanggil.
"Iya, Pak!" Jawab Anum dengan canggung karena harus memanggil Reza dengan sebutan pak.
"Bicara sebentar boleh?" Tanya Reza.
Anum melirik ke teman-teman yang sudah bersiap masuk ke dalam lift. Dan temannya pun mengangguk.
