Zelin merasa sikap Evan padanya jadi agak dingin karena masalah bunga sialan itu. Padahal Zelin sudah membuangnya.
"Marah padaku karena masalah bunga itu?" Zelin masuk ke dalam ruangan saat semua orang sudah pulang. Dan menyisakan Zelin dan Evan saja.
Evan yang sejak tadi hanya dia dan menatap laptopnya pun melirik lantas kembali menatap laptopnya.
"Nggak, aku hanya sedang sibuk."
Zelin menyipitkan matanya. Dia tahu Evan tidak sesibuk itu. Karena semua pekerjaan Evan dia tahu.
Tiba-tiba Evan sudah siap-siap mau pulang. Zelin hanya bisa memperhatikannya saja.
"Masih disini?" Tanya Evan.
Zelin mempoutkan bibirnya. Menyilangkan tangannya di dada. "Kamu marah beneran?"
Evan mengerutkan keningnya dan tersenyum. "Sudah aku bilang, aku udah nggak marah. Aku cuma sedang sibuk. Kok kamu ngerasa begitu?"