Kembali kepada Juna yang baru saja selesai menelpon Ara. Dia meletakkan ponselnya di atas meja lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa yang sedang dia duduki. Sementara itu di depannya terlihat Jaehwa dan Haejin yang sejak tadi memandangnya aneh, sebab laki-laki di depan mereka ini terlihat frustasi setelah mendapatkan telepon beberapa saat yang lalu.
"Kenapa tidak kau blokir saja nomornya, Jun?" tanya jawab yang memberikan saran atas masalah yang terjadi pada Juna.
"Aku sudah pernah melakukannya, tapi dia mengadu pada ibu dan aku malah terkena omelan Ibu sampai beberapa minggu kedepan. Kau tahu sendiri bagaimana Ibu kalau sudah mengomel, kan?" dengus Juna yang merasa kesal sejadi-jadinya.
"Yah mau bagaimana lagi, dia memang calon menantu kesayangan Bibi. Kalau aku jadi Hyung aku tidak akan pernah mau menjawab telepon gadis seperti dia," ucap Haejin menimpali sambil terkekeh.