Juna menggeliat di dalam tidurnya lalu terbangun dan mengerjapkan matanya pelan-pelan. Dia menatap ke sekeliling kamar dan akhirnya menghela nafas lega ketika tahu dia masih berada di kamarnya.
Mimpi buruk itu kembali datang dan membuat kantuknya mendadak hilang, padahal dia harus mengistirahatkan tubuhnya untuk menghadapi persidangan di esok hari. Dia beringsut dari tempat tidurnya dan melangkahkan kaki keluar kamar untuk sekedar mencari angin di balkon. Ini sudah kesekian kalinya dia bermimpi buruk, atau lebih tepatnya ingatan tentang kecelakaan istrinya selalu datang tiba-tiba dan kapanpun termasuk saat dia sedang tidur.
Dia melangkahkan kakinya menuju ruang duduk yang ada di belakang mansion. Suasana mansion malam ini terlihat seperti biasa, yaitu hanya ada beberapa penjaga dan maid yang bertugas sesuai dengan jadwal mereka masing-masing.