Juna sampai di markas. Hampir dua
puluh pengawal yang berjaga menyambut
kedatangannya. Juna menuruni lift ke ruangan paling terbawah dari markas utamanya.
"Di mana mereka?" tanya Juna pada salah satu anak buahnya.
"Di bawah tanah, Boss."
Juna menyeringai. Dia segera melangkah ke dalam lorong panjang di depannya.
Tujuannya hanya satu, sel para tahanan.
Juna sampai di depan pintu coklat tua, lalu membukanya pelan-pelan. Di dalam ruangan itu terlihat tiga orang laki-laki yang berhasil lolos dari baku tembak tadi malam. Orang-orang itu duduk di tengah ruangan dengan tangan dan kaki yang diikat dan duduk setengah badan.
Juna melangkah santai ke dalam ruangan, membuat tiga orang itu mendongakkan kepalanya.
"Kalian merindukanku?" tanya Juna lantas menendang kepala salah satu laki-laki di sana.
"Ampuni kami!" mohon laki-laki lainnya saat melihat teman mereka sedang mengerang kesakitan.