Diceritakan di sebuah desa bernama Koyi, yang masyarakatnya serba kekurangan dan banyak mengidap penyakit. Ada seorang anak kecil yang terjangkit penyakit aneh, yang menyebabkan bagian mata dan jidatnya seperti besi yang berkarat. Anak itu tidak punya orang tua, karena semenjak dilahirkan kondisinya sudah seperti itu, sehingga orang tuanya pun membuangnya. Anak itu sendiri juga tidak mengetahui kenapa dia bisa bertahan hidup sampai sekarang.
Pada suatu hari, anak itu merasa kelaparan dan dia ingin memakan sesuatu tetapi dia tidak punya uang sama sekali untuk membelinya. Sambil berjalan kelaparan menuju pasar di desa itu, dia melihat seorang pria tua yang sedang memakan daging, lalu anak itu bertanya kepada pria tua itu,
"darimana engkau mendapatkan daging itu? bukankah daging harganya mahal dan penampilanmu kurang lebih sama sepertiku, sama sama orang miskin."
lalu sang pria tua itu menjawab "Tentu saja aku tidak punya uang untuk membelinya, tetapi demi bertahan hidup di dunia yang keras ini kau harus bisa memanfaatkan segala peluang yang ada agar tidak mati mengenaskan."
anak kecil itu kebingungan dan dia bertanya lagi "maksudmu apa?"
pria tua itu menjawab "maksudku, kau tinggal mencurinya saja dari pedagang ketika mereka lengah. Coba kau lihat kesana, kau melihat pedagang yang sedang ramai pembeli itu? itulah yang dinamakan peluang. Kau bisa diam diam menyelinap kesana dan mencuri sesuatu yang berharga"
lalu si anak tadi pun mencoba mengikuti apa yang dikatakan pria tua itu, dia berjalan seperti biasa ke pedagang yang sedang ramai pembeli. Pedagang itu ternyata menjual berbagai macam buah buahan, namun mata anak itu bukan fokus ke buah buahan itu, melainkan dia fokus ke sebuah kotak panjang yang kelihatannya kotor seperti tidak terawat. Lalu anak itu menyelinap dan mengambil kotak itu dan membawanya ke pria tua tadi.
"kotak apa ini? sepertinya isinya merupakan benda berharga." tanya si anak kepada si pria tua.
si pria tua itu merasa heran kenapa si anak kecil itu tidak mencuri buah buahan saja yang bisa membuatnya kenyang.
"Kenapa kau mengambil benda seperti ini? kondisinya bahkan sudah kotor begini. Meskipun kau ingin menjualnya, pasti sangat susah untuk terjual karena benda seperti ini pasti tidak berguna di desa penuh penyakit dan kemiskinan ini."
Lalu si pria tua itu langsung pergi meninggalkan si anak kecil setelah selesai memakan daging yang ia curi tadi.
Anak kecil itu pun menjadi bingung sendiri, dia bingung kenapa dirinya tidak mencuri buah buahan saja yang bisa mengeyangkan perutnya yang kelaparan. Tetapi karena dia penasaran juga isi kotaknya, ia pun membukanya. Isi kotak itu ternyata sebuah pedang berkarat yang bau karatnya itu sangat menyengat hidungnya. Ketika dia mencoba memegang pedang itu, tiba tiba penyakit aneh yang dideritanya itu menjalar ke tangan seperti terhubung dengan pedang berkarat tadi. Dia terkejut dan mencoba melepas genggamannya di pedang tadi namun tidak bisa. Sekarang tangan kanannya seperti menempel dengan pedang itu, anak kecil itu berusaha melepas pedang itu dari genggaman tangannya namun usaha yang dilakukannya sia sia. Pedang itu tetap menempel di genggamannya dan malah semakin susah untuk dilepas ketika si anak itu mencoba melepasnya.
"kenapaaaa kenapa pedang ini tidak mau lepas dari tanganku, dan kenapa penyakitku malah menjalar ke tanganku juga, padahal di muka saja penyakit ini bisa membuat orang merasa jijik melihatku, sekarang malah tambah di tangan kananku."
Ketika anak itu mencoba melepaskan pedang berkarat dari tangannya dia tidak sengaja mengangkat pedang tersebut dan tiba tiba darah menyembur dihadapannya, dan ternyata dia tidak sengaja telah menusuk orang yang lewat....