Damar terus melakukan penyatuan hingga Mita gelagapan menerima transferan suaminya itu. Tangan Damar tidak mau diam hingga Mita semakin menjerit menahan tubuhnya yang terasa begitu panas.
"Damar stop jangan teruskan?!" Mita lepaskan tautan itu hingga Damar menatap wajah cantik istrinya tersebut yang memerah.
Napasnya bahkan terdengar naik turun menghirup oksigen dalam. Damar letakkan wajahnya ke dada Mita karena keinginannya tanggung hingga kepalanya sakit.
"Maaf aku tidak sengaja tadi," ucapnya pelan.
"Damar berat." Damar merebahkan tubuhnya ke samping Mita dia tidak mau melepaskan tangannya ke perutnya.
"Sayang boleh tidak hanya malam ini?" tanya Damar pelan.
"Damar kita sudah melakukan perjanjian kan, kau tidak ingat yang sudah kita sepakati? Aku bukan bermaksud tidak mau menunaikan ibadah ku kepada suami hanya saja-" Damar memotong ucapan Mita.
"Kau ingin bahagiakan kedua orang tua mu kan?" Mita mengangguk.
