Mita benar-benar ngotot untuk meninggalkan puncak karena perasaannya saat ini campur aduk. Apalagi dia sudah terikat dengan keluarga Damar, kali ini dirinya dilema.
"Mita jangan menolakku ya, aku tahu diriku bodoh belum dewasa menyikapi hal-hal yang penting. Makanya Daddy terus pantau aku dan tidak mau lepaskan kecuali sudah bisa mandiri," ucap Damar lagi.
Mita diam sesaat kemudian menatap wajah Damar yang kacau.
"Maaf aku hanya tiba-tiba emosi ku tidak stabil," lirihnya.
Damar langsung memeluk Mita dia benar-benar belum siap melepaskan calon masa depannya itu.
''Aku sempat berpikir kalau kamu meninggalkanku hidupku akan aku akhiri.'' Mita benar-benar marah mendengar ucapan Damar.
''Kau gila mau mengakhiri hidupmu demi wanita seperti aku?" ketusnya.
''Ya, apapun kulakukan hanya untukmu sayang,'' jawab Damar bersungguh-sungguh.
''Peluk aku,'' rengeknya.
''Baiklah Nona Maxwell.'' Mita tertawa kecil mendengar namanya dipanggil seperti itu.
