Damar tertawa melihat wajah Mita yang kesal karena ulah sahabatnya sendiri karena hanya mereka berdua saat ini akhirnya Damar mengantar Mita ke kampung halamannya.
"Sudah jangan sedih nanti aku cium tahu rasa," goda Damar.
"Dasar, Anggun kenapa gitu ya biasanya dia menungguku," ketusnya.
"Masa kamu tidak tahu kenapa dia tinggalkan dirimu?" tanya Damar sambil fokus menyetir.
"Maksudnya?" Damar naik dan turunkan alisnya.
"Karena aku sayang," tawa Damar.
"Menyebalkan," dengus Mita.
"Anggun pengertian karena tahu aku akan mengantarmu ke kampung halaman makanya dia tinggalkan kita," tambah Damar.
"Oh ya tidak apa-apa kamu ikut ke kampung? Paman dan Tante nanti cari bagaimana?" tanya Mita alihkan obrolan.
"Kita langsung nikah aja biar gak ke carian Mom dan Dad," balas Damar.
"Damar?!" teriak Mita hingga mobil langsung berhenti. Damar tahan tubuh Mita hampir dekati jok mobil.
"Sayang jangan teriak gitu dong kupingku sakit," keluh ya.
