Kini saatnya aku dibilang anak Danish dan Marsha memasuki sekolah asrama yang sudah menjadi favorit keluarga Maxwell. Marsha begitu berat hati meninggalkan ketiga anaknya di sana tanpa ada yang mengurus.
Selama ini mereka bertiga dimanjakan oleh Eli dan maid sampai apapun tidak pernah mereka sentuh kecuali belajar dan bermain.
''Danish sudah yakin kalau mereka bertiga benar-benar sudah bisa mandiri?" tanya Marsha memastikan.
''Ya sayang. Eli melakukannya selama ini dan dia begitu bekerja keras agar anak-anak bisa mandiri,'' jawab Danish.
''Aku kok kurang yakin ya?" ucapnya.
''Kita tunggu kabar aja dari asrama sayang kalau mereka cocok berarti pekerjaan Eli bagus. Tapi kalau gagal Eli dipecat.'' Kedua bola mata Marsha terbelalak mendengar ancaman Danish.
''Kau jangan seenaknya memecat Danish kalau begitu ketiga anakmu aja pecat karena tidak tahu apapun,'' jawab Marsha dengan nada yang terdengar kesal.
''Aku hanya bercanda sayang,'' kekeh Danish.
''Menyebalkan,'' dengus Marsha.
