Marsha benar-benar tidak habis pikir dengan Danish yang selalu membuat kejutan. Masih pagi helm siang mereka berdua sudah bermandikan keringat di ruangan tersebut.
Suara erangan bahkan terdengar tercekat sampai Danish tidak kuat lagi menahan gejolak pada tubuhnya yang sedari tadi dia tahan.
"Danish aku sudah tidak kuat lagi?!" teriak Marsha.
"Aku juga sayang," balas Danish.
"Ayo cepatlah jangan lama-lama nanti aku tidak bisa lagi seperti ini!" jeritnya.
"Ya baby," balas Danish.
Marsha membuka kedua bola matanya karena pacuan Danish semakin naik beberapa tangga. Hingga akhirnya proses pembibitan itu berlangsung begitu cepat karena perintah Marsha.
"Enak sayang," ucap Danish masih betah di atas Marsha.
"Turun Danish kau berat sekali," rengek Marsha sambil dorong tubuh Danish yang penuh dengan keringat.
Danish turun hingga benda pusaka ya juga ikut lepas dari sana. Marsha sedikit meringis menahan perih karena Danish tiba-tiba saja menariknya.
