Naraya berang mendengar perkataan Belle yang sudah keterlaluan berbicara padahal mereka terjebak di sini karena sama-sama melakukan rencana ini.
"Terus bagaimana selanjutnya? Kau mau kita terus di sini terperangkap sementara Marsha enak hidup mewah di istana Danish," tekan Naraya.
"Kau pikir aku mau hidup tempat seperti ini? Kehadiran Marsha membuat hidupku terbalik. Danish dulu sangat patuh kepadaku namun hanya karena makan siang itu langsung berpaling tidak mau melihat wajahku lagi," decak ya penuh kekesalan.
"Kau yang terlalu polos mau sekali dibodoh-bodohi Marsha yang lugu tapi sekali main dia tidak gampangan mangsanya," tambah Naraya.
"Diam kau, bagaimana bisa kau memiliki saudara seperti Marsha bikin kesal." Belle menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur pikirannya buntu saat ini.
