Danish pertama kali tergeletak di lantai depan kamar ya sendiri karena Marsha tidak mengijinkan dirinya masuk selama dua jam. Bahkan para maid yang melihat Danish di sana mereka tertawa namun tidak dia tahu.
Hampir dua jam di sana baru pun pintu terbuka secara perlahan hanya wajah Marsha terlihat keluar.
"Kena kau!" teriak Danish tepat di hadapan Marsha.
"Danish?!" pekik Marsha lalu memukuli tubuh kekar itu sakin terkejutnya.
"Makanya siapa suruh tidak masukkan aku ke dalam?" tawa Danish terbahak-bahak melihat wajah panik Marsha.
"Aku punya sesuatu untukmu," dengus Marsha tidak suka mendengar suara tawa Danish terdengar meledek.
"Apa itu?" tanya Danish antusias sambil menahan tawanya.
"Jangan ketawa, nanti tidak aku kasih tahu," rutuknya.
"Baiklah Nona Marsha. Ayo apa yang ingin kau tunjukkan samaku?" ucap Danish penasaran.
"Masuklah!" Marsha lebih dulu masuk ke dalam lalu diikuti Danish dari belakang.
"Sayang apa-apaan ini?" jerit Danish melihat isi kamarnya serba pink.