Marsha turun ke bawah menuju dapur berbaur dengan para maid memasak makanan untuk nanti malam. Semuanya yang ada di situ tidak ada yang berbicara ataupun melarang Marsha memegang semua alat dapur. Bahkan kepala koki sampai tidak bisa berkutik sedikitpun melihat wajah Marsha yang dingin tidak seperti biasanya.
''Hilangnya calon pewaris membuat seluruh keluarga Archuleta sedih, sampai kapan ini semua berlangsung,'' batin kepala koki.
''Bantu aku potong ini Mbak!" ucap Marsha.
''Baik Nona,'' jawabnya cepat.
Marsha menyajikan makanan yang sudah masa dia menatap semua makanan sudah tersaji dengan rapi. Aromanya bahkan sampai memenuhi seluruh ruangan hingga Danish dan nenek yang baru saja tiba mereka langsung menuju ke dapur.
''Danish masakan kepala koki wangi sekali,'' ucap nenek.
"Ya nenek, kita ke dapur ya nek soalnya perut Danish sudah lapar,'' kekeh ya.
Nenek mengangguk lalu Danish mendorong kursi roda di sana mereka melihat Marsha baru saja selesai menyajikan semua makanan.
