Danish meninjau proyek bersama dengan grup Brawijaya bersama dengan para jajaran kedua perusahaan raksasa itu. Sebagai pria yang sunda berpengalaman dalam industri Danish mengangguk mengerti yang dikatakan sang mandor.
''Dua puluh persen lagi pembangunan akan selesai Tuan,'' ucapnya.
''Yakin?" tanya Danish dingin lalu langkahnya berhenti tetap di depan gedung pencakar langit yang hampir selesai dibangun.
''Ya Tuan,'' jawabnya cepat.
''Tuan Brawijaya kalian sudah membodohi saya.'' Danish menatap para jajaran grup Brawijaya satu persatu.
''Apa maksud anda Tuan Danish?" tanya CEO Brawijaya dengan wajah yang berkeringat.
''Bahan apa yang kalian gunakan ini?" tunjuk Danish kepada material bangunan.
''Bahan ini langsung diimpor dari luar negeri Tuan Danish, kualitasnya bahkan bagus dan tahan lama,'' terangnya.
''Tunggu sekali dua puluh empat jam, proyek ini akan jatuh ke tangan perusahaan Archuleta.'' Danish senang meninggalkan area pembangunan dengan wajah yang dingin.