Kini mereka meninggalkan rumah sakit lalu menemui Ana untuk berpamitan, kedatangan Danish dan Marsha membuatnya begitu bahagia tidak tahu kenapa hubungannya dengan Marsha bisa sampai sedekat ini. Padahal mereka baru saja berkenalan namun sudah seperti saudara.
''Aku pasti kangen nanti Sama Mbak,'' lirihnya.
''Sesekali nanti saya berkunjung Nona Muda.'' Marsha melepaskan pelukannya lalu menatap dalam wajah Ana yang sudah kelihatan lebih baik dari sebelumnya.
"Aku pasti menunggumu.'' Marsha kembali memeluk Ana di hadapan Danish dan nenek.
Ana sangat begitu bersyukur sekali bisa bertemu dengan keluarga Archuleta terutama Marsha. Setelah itu, Marsha meninggalkan rumah sakit sambil memegangi perutnya yang semakin terlihat besar.
''Ada apa?" tanya Danish panik karena Marsha tiba-tiba mengusap perutnya sambil memejamkan mata.
"Aku sedikit nyeri tadi.'' Wajah tampan Danish langsung panik mendengar keluhan Marsha.