Danish terus memperhatikan wajah Marsha yang dingin dia tahu betul pasti ada sesuatu yang terjadi dalam toilet umum tersebut. Setelah merasa lebih baik pelan-pelan membuka mata akhirnya Marsha bisa berani menatap wajah Danish dan Nenek.
"Danish wanita itu yang menolongku," ucap Marsha pelan.
"Dia menolongmu?!" tanya Danish keningnya mengerut.
"Tolong dia Danish, nenek kalau bukan dia aku mungkin yang gantikan posisinya," tambah Marsha sesenggukan.
"Dia sudah dapat pertolongan kau jangan khawatir ya! Aku mau tanya apa kau melihat wajah yang ingin celakaimu?" Marsha diam sesaat membayangkan wajah wanita itu tidaklah familier untuknya.
"Katakan menantu jangan takut!" seru Nenek.
"Aku tidak mengenalnya," jawabnya menunduk.
Danish dan Nenek saling pandang sambil membuang napas berat hanya ada satu jawabannya yaitu sekretaris Tevan.
"Nenek lebih baik istirahat dulu, biar Danish yang merawat Marsha di sini," ucap Danish halus.
"Kau yakin bisa jaga menantu?" tanya Nenek memastikan.