Marsha membolak-balikkan benda kotak tersebut namun tangan begitu mengambil benda tersebut. Sempat kaget namun karena senyuman manis Danish yang mempesona Marsha sedikit tenang.
"Kotak apa itu Danish?" tanya Marsha heran.
"Bukan apa-apa. Darimana kau dapat ini?" tanya Danish halus.
"Oh itu aku dapat sini!" tunjuk Marsha pada laci nakas.
"Ini milik sekretaris Tevan, aku mau beri dia kejutan," ucap Danish jujur karena dia dapat melihat kekecewaan dalam diri Marsha.
"Ya udah lalu kenapa tidak kau berikan kepadanya?" tanya balik Marsha.
"Istriku, isinya adalah kunci rumah, aku mau sekretaris Tevan juga menikah. Kau tidak lihat dia sudah pria karatan?" Marsha ingin tertawa tapi tidak bisa karena dia merasa kasian kepada sekretaris pribadi Danish yang sudah jelang kepala empat.
"Baiklah aku mengerti." Marsha kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
