Chereads / Chosen Blood / Chapter 7 - Tolong Aku

Chapter 7 - Tolong Aku

Di tambah lagi para makhluk itu akan menerobos ke dalam sini…., Rachel berusaha meliahat keatas, tangannya meraba-raba posisi klik seatbelt..ia tidak bisa melihatnya karena airbag. Ia berusaha membuka seatbelt itu berkali-kali namun tidak kunjung terbuka.

Ia menariknya dengan frustasi.. namun masih belum terbuka, kemungkinan besar karena tekanan dan tarikan yang sangat kuat, membuat klik pada seatbelt macet..

Tap tap tap..

Terdengar langkah kaki yang mendekati dirinya.

Rachel memengang dadanya berusaha untuk menahan detak jantungnya berdetak dengan cepat…,ia memejamkan matanya.. berusaha berpura-pura tidak sadarkan diri, ia menahan nafasnya..

Ia pernah ikut dalam perlatihan renang cukup lama, tentu saja pernapasannya terkendali, rekor menahan nafas yang pernah ia capai adalah satu menit tiga puluh lima detik. Ia perlahan mengintip untuk melihat sekitar..,ia sempat mengambil nafas berkali-kali dengan pelan.

Sampai dirinya melihat sebuah kaki berhenti di samping mobilnya, dengan cepat Rachel memejamkan mata dan menahan nafas lagi.. ia membuat tubuhnya terkulai lemas, layaknya orang mati.

Salah satu vampire yang memanjat mobilnya, mengintip ke dalam mobil.. melihat Rachel terkulai lemas.

"Sepertinya ia sudah mati.., aku tidak mendengar suara nafasnya" Teriak salah satu vampire

"Bagaimana dengan detak jantungnya?" tanya vampire lainnya

"Melemah…., aku mendengarnya dalam keadaan melemah…, dia tidak akan bertahan lama"

"Bagaimana kalau kita menikmatinya selama masih segar?"

"Tidak…, kendalikan dirimu…, kita tidak bisa melanggar aturan membunuh di tempat umum., atau kau mau menerima akibat dari Richie" Lelaki itu mendekati vampire satunya lagi.., ia menahan tubuh lelaki itu untuk mendekati mobil Rachel

Dengan cepat Rachel mengambil ponselnya yang terjatuh di dekat tubuhnya, ia membuka dashboard mobilnya dan mengeluarkan gunting di sana, selain tangannya yang sibuk untuk melepaskan seatbelt..ia juga sibuk mengatur nafas serta jantungnya tetap pelan dan tenang. Ia mengunting seatbelt tersebut.

Duk…

Tubuh Rachel jatuh bebas, kepalanya menghantam kuat langit-langit mobil yang terbalik. Suara itu membuat dua orang yang tadinya menjauh… menatap kembali kearah mobil.

Rachel berusaha merangkak, dan keluar dari pintu samping yang masih dapat terbuka tanpa macet apapun, ia berlari dengan sangat cepat.. benar-benar cepat.., ia berlari cepat bukan untuk mencapai garis finish, bukan untuk mendapatkan kemenangan,namun ia berlari karena mempertaruhkan seluruh kehidupan dan nyawanya.

Ia berlari keearah Shine dan Clay terakhir kali terlihat.., aku harap mereka masih di sana,Tuhan.. aku tahu aku sangat berdosa.., sungguh sangat berdosa. Bisakah dirimu memberikan kesempatan lain kepadaku? Aku berjanji akan taat padamu, aku berjanji tidak akan lagi melakukan hal aneh.

"Hosh.. Hosh..hosh" nafas Rachel semakin pendek

Sementara dua vampire itu mulai mengikuti Rachel…, tentu saja kecepatan mereka tidak bisa di tandingi.., mereka tiga kali lebih cepat dari pemenang lari olimpiade.

Membuat jarak antara mereka semakin dekat, Rachel menatap kebelakang sekilas..

" AKH….." Teriak Rachel.., kakinya sudah mati rasa, ia hanya tahu harus terus melangkahkan kakinya…,tanpa merasakan apapun lagi di sana

"Clay…. Shineeeeeee" teriak Rachel yang semakin putus asa.., berharap mereka berdua berada di sana dan kembali menolongnya

"Aku mendengar nama ku di panggil" Terdengar suara didalam ruangan yang sangat gelap

Clay muncul dari balik ruangan gelap tersebut sambil menggunakan sarung tangannya, sambil memengang tongkat bewarna putih, ukirannya lebih seperti tulang rusuk hewan besar.

"Sudah aku katakan Clay.., dia akan kembali"Shine muncul dari belakang Clay, sambil merapikan kerah baju pendetanya.

Rachel tersenyum kecil saat itu, setidaknya ia masih memiliki harapan, ia berlari semakin cepat, ketika dua orang itu juga mulai berlari kearahnya

"Akh… akha….. akh…"Rachel berhenti tepat di depan Shine..

Ia ingin memeluk Shine dengan erat karena rasa takutnya…,namun ketika melihat pakaian yang ia kenakan adalah sebuah pakaian pendeta, ia merasa berdosa untuk memeluknya, aku tidak ingin menambahkan dosaku.

Rachel berlari kearah Clay dan memeluk tangan Clay dengan erat…, ia berlindung di belakang badan Clay..

Shine hanya menatap aneh Rachel yang berteriak-teriak kepadanya, dan berlari memeluk Clay, seolah dirinya lebih seram daripada para makhluk dahaga itu.

Clay tertawa kecil "Ternyata wajahmu jauh lebih seram daripada kaumku, pantas saja gereja itu selalu sepi…, kau tidak berniat untuk mengganti profesimu?" Clay menggoda Shine

"Itu bukan profesi, namun panggilan" Shine mengabil ancang-ancang, ia mengambil tongkatnya silver yang bergelantung di punggungnya. Siap untuk memukul dua orang vampire tersebut.

Dua vampire lelaki tadi berhenti sejenak ketika melihat dua orang itu muncul.., mereka berdua saling menatap satu sama lain. Mulai berpikir untuk tidak mencari masalah dengan mereka…

"Aha…, tidak ada jalan untuk mundur untuk kalian berdua" Shine memiringkan kepalanya menatap mereka

"Kalian telah melanggarnya, berburu di tempat umum…." Clay menekan beberapa jarinya hingga menimbulkan bunyi cetek.., cetek…

"Kenapa? Kalian gemetar ketakutan sekarang? Sebelumnya kalian tidak memikirkan apa yang terjadi jika melakukan hal itu?" Lanjut Clay

"Terjadi atau tidak terjadi…, bagiku kalian hanya mahkluk peminum darah" Shine meloncat dengan tingginya, kedepan mereka

Dua vampire itu berlari dengan kecepatan tinggi.., sungguh cepat, hingga hanya terlihat kilatan untuk mata Rachel, hanya sekejap bayangan yang lewat. Rachel tidak dapat melihat gerakan mereka sama sekali.

Shine dengan santai nya melemparkan tongkat peraknya kearah mereka, dengan kecepatan tinggi.., sekelibat mata.

Namun tiba-tiba salah satu lelaki vampire itu bertekuk lutut di lantai, mengeluarkan darah hitam dari dadanya, terlihat dengan jelas jika tongkat milik Shine tertancap di sana..

"Uhuk… uhuk.." Vampire itu terbatuk-batuk darah ,ia melihat kearah dadanya yang tertancap, ia memengang tongkat itu dengan kedua tangannya dan menariknya dengan sangat kuat.

"ARGHHH…" erangan lelaki tersebut, kemudian suaranya melemah, semakin melemah.. darah hitam itu semakin hebat meluncur keluar dari lubang yang tertinggal di dadanya.

"Kau pasti vampire baru…" Shine berjalan kearahnya, mengambil kembali tongkatnya

"Kau tidak pernah mendengarnya? Bahwa luka akibat tongkatku tidak dapat di sembuhkan? Kau pikir itu seperti senjata biasa, dan dirimu akan pulih seutuhnya? Sungguh aku tidak ingin kau menderita lebih jauh"

Vampire itu terjatuh lunglai kelantai...ia tidak berdaya, hanya kedua matanya yang mengisyaratkan jika ia masih hidup.

Shine memengang kepala Vampire tersebut dengan kedua tangannya..

"Kalian___ memang ___ menjijikkan...., terutama… dirimu Clay, Kau … mengkhianati.. . kaummu sendiri…" Vampire itu berkata satu persatu, tesenggal-senggal dengan rasa sakit yang luar biasa

"Kau memilih menjadikan itu kata terakhirmu? Baiklah…,lukamu akan terus membusuk, tidak ada rumah sakit yang bisa mengobati dirimu… karena itu…" Shine memutarkan kepala Vampire itu tiga puluh enam derajat

Krak.., Krak.., kreeek… Krekk

Terdengar suara retakan tulang yang sangat kuat..

Dan dalam seketika itu, makhluk itu tidak bergerak sama sekali

Sorot matanya vampire itu perlahan meredup, menjadi sebuah tatapan kosong yang menyedihkan.

Rachel menutup mulutnya dengan kedua tangannya, menutup sangat erat,ia belum terbiasa.. dan mungkin tidak akan terbiasa melihat pembunuhan ini. bagaimana bisa mereka membunuh mereka dengan sangat mudahnya, tanpa perasaan sama sekali.