"Tenanglah … mereka semua vegetarian seperti diriku. Dan yang berada di belakangmu bernama Bravely … dia vampire baru. Dan yang termuda diantara kami semua," Clay menujuk Bravely.
"Brave …," Clay menekankan perkataannya, memerintah Brave untuk tidak bermain-main dengan Shine yang memiliki temperamen buruk jika menyangkut vampire.
"Baiklah … baiklah … aku mengerti," Brave menjawab dengan berogah-ogahan.
Bravely memiliki tubuh yang sangat besar diantara semuanya, dulunya dia adalah seorang atlet taekwondo, tubuhnya benar-benar bagus, ia memilikii six pack yang terbentuk sebelum menjadi seorang vampire. Tentu saja ia harus mengakhiri semua karier … sebagai atlet.
Bravely mengalami kecelakaan yang sangat mematikan, ia harus koma selama satu tahun lamanya dan akhirnya ia harus mengalami gejala mati batang otak. Orang yang menjadikannya vampire bahkan tidak diketahui … tiba-tiba saja seseorang menggigit lehernya dan meninggalkan makanannya begitu saja.
Bisa jadi jika vampire tersebut tidak sengaja untuk meninggalkan makanannya, karena mendengar seseorang datang untuk mengecek keadaan Bravely, dia ditemukan oleh Vesha yang menjadi seorang apoteker di rumah sakit dan mengajaknya untuk bergabung dengan keluarga Clay.
"Dia masih trainee … secara garis besar dia masih bersih dari darah manusia," Clay menjelaskan kepada Shine.
Namun baru saja Clay menjelaskan kepada Shine, Bravely telah berada di samping Rachel.
"Wah, kau sangat wangi. Wangi mu sangat berbeda … siapa dirimu nona?" tanya Brave, matanya benar-benar berbinar ketika melihat Rachel.
Sementara Rachel hanya menatapnya dengan tatapan aneh, lelaki itu terus memutari Rachel sambil mengendusnya seperti makanan yang mengiurkan.
"Dan dua wanita itu, Vesha sebagai adik kiu dan Casey sebagai orang tuaku di dalam kartu keluarga," Clay segera berlari kearah Rachel dan memeluknya erat.
Clay tidak ingin ada pertikaian kembali karena Bravely dan Shine. Mereka berdua memiliki sifat keras kepala yang sama … dan ia tidak ingin Rachel dalam keadaan bahaya. Clay tahu persis yang dirasakan oleh Brave, wangi tubuh Rachel benar-benar sangat berbeda dan menggoda. Bagaikan candu yang ingin terus mereka hirup … namun dirinya yang telah mengontrol diri ratusan tahun tentu saja tidak mudah tergoda begitu saja, namun berbeda dengan Bravely yang masih seumur jagung.
Vesha memiliki mata palin cantik, sebening samudra dan sebiru lautan luas … rambutnya yang bewarna cokelat dan berkulit putih menambah pesona matanya. Semua orang yang menatapnya pasti akan mengangguk setuju jika dia sangat menarik. Langkah kakinya ringan dan penuh percayadiri, ia tidak ragu melangkah seolah dia memang ditakdirkan terlahir untuk menjadi pusat perhatian.
Sedangkan Casey berumur empat puluh tahun umur manusia sebelum ia menjadi seorang vampire. Dia memiliki rambut pirang, dan wajah yang sangat lembut, jiwa ke ibuannya terpancarkan. Ia berjalan dengan sanga lembut kearah Rachel dan menyentuh tangannya.
"Kau pasti sangat menderita bertemu dengan kami, pasti ada suatu alasan kenapa Clay menyembunyikanmu di sini," Casey berusaha menenagkan Rachel yang masih terlihat panic dan bingung.
Rachel hanya menganggukan kepalanya, namun dari lubuk terdalam … aku ingin menyelesaikan semua ramah tamah yang tidak ramah ini. Untuk satu vampire saja sudah membuatku pusing dan sekarang aku harus menghadapi empat lainya. Aku ingin sekali segera berada di kamarku sendiri.
"Biarkan aku menciumi wangimu sedikit lagi … kau menggunakan parfum apa?" Bravely kembali mendekat kepada Rachel, kali ini dirinya lebih berani.
Bravely menyentuh rambut Rachel yang bewarna gray, menciuminya sambil menghirup sedalam-dalamnya. Tiba-tiba matanya yang bewarna cokelat gelap itu berubah menjadi cokelat terang … menandakan jika dirinya mulai tergiur, rasa laparnya mulai tumbuh.
Rachel yang merasa tidak nyaman tersebut segera menjauh dan menarik rambutnya, namun Brave tidak membiarkan hal itu terjadi, tangannya masih mendengkap rambut Rachel.
Mata Rachel mulai menunjukan rasa ketidakpercayaan kepada lelaki yang berada di dekatnya, ia mulai melirik Shine dan Clay untuk melepaskannya dari situasi ini.
Shine yang dari tadi mengawasi gerak-gerik Brave … laki-laki yang ia rasa sangat berbahaya diantara semua vampire yang berada disini. Dan Shine tahu dengan pasti jika vampire baru memiliki tenaga yang lebih besar daripada vampire lama. Mereka seperti terkena doping untuk manusia.
Mata Shine juga secara otomatis berubah menjadi semerah darah, ia begerak kearah Rachel dan sedetik kemudian terdengar suara ….
Cresh …
Dibalik kilauan lampu dan hembusan angin yang berhembus dari jendela-jendela yang terbuka, kilatan bewarna gray tersebut terjatuh helai perhelai dengan sangat lambat terombang-ambing sejenak hingga akhirnya mendarat dilantai. Warna itu sangat indah layaknya benang perak yang terkena kilatan cahaya lampu.
Tangan Rachel terulur menyentuh sehelai rambut bewarna gray yang terombang-ambing dihembus udara … dirinya menatapnya dalam dan berakhir dengan mata yang sangat melotot ketika ia mengetahui jika benda itu adalah rambutnya, dengan cepat ia menatap ujung rambutnya yang hilang … hampir setengah rambut bagian bawahnya hilang akibat Shine.
Shine dengan cepatnya menggunakan pisau yang berada di belakang punggungnya memotong rambut Rachel, dengan sekali tebasan … rambut-rambut itu harus terpisah dari pemiliknya.
"Ta … tapikan itu rambutku …" Rachel protes dan masih tidak percaya jika ini terjadi kepadanya.
Rambutnya yang indah dan rapi harus berubah menjadi tidak beraturan, bergerigi karena potongan yang tak beraturan dari Shine, dan kelompok rambut tersebut harus memiliki ukuran pendek yang berbeda dari kelompok yang lainnya.
Clay menyadari tanda bahaya dari Bravely, ia dan Cadee bersama-sama mendorong tubuh Bravely menjauh dari Rachel, mereka berdua dengan sekuat tenaga berusaha mendorong tubuh lelaki besar itu, namun tidak semudah yang dipikirkan. Ia masih berdiri kokoh disana … hanya terseret beberapa langkah.
Clay menatap Cadee dan menganggukan kepalanya. Mereka berdua kembali berusaha untuk mendorong dengan tenaga vampire yang mereka aktifkan dengan segera.
SRAAKKKK …
Terdengar dengan sangat jelas … seperti sebuah rantai besi yang harus bergesekan dengan lantai. Bravely berhasil mereka pojokan ditembok rumah, Clay menahan bagian dada Bravely dengan menekankan kuat sebelah lengannya disana, sementara sebelah tangannya lagi memengang tangan Bravely yang menengang.
Sementara Cadee menahan bagian perut Bravely dengan menyudulkan kepalanya kuat disana sambil memeluk tubuh Bravely. Shine berada didepan Rachel … melindunginya dengan sekuat tenaga.
Lantai keramik itu harus hancur berantakan, ketika kaki Bravely terseret dengan sangat kuat … hingga membuat dua garis lurus berjejak kaki bagaikan jalur ler kereta api.
"Tenanglah Brave … tenanglah. Kau bisa melakukanya … seperti sebelum-belumnya. Ini tidak berbeda dari itu, kendalikan dirimu," Cadee berusaha mengingatkan Bravely untuk mengontrol dirinya.
"Shine bawa Rachel menjauh dari sini. Bawa dirinya kekamar," teriak Clay.
Shine menganggukan kepalanya, ia memeluk Rachel dengan erat, agar dia dapat membawanya dengan mudah seperti tas yang bergelantung pada dirinya, tepat saat Shine dan Rachel melewati Vesha.
"Tadinya semua baik-baik saja … hanya karena seorang gadis manusia … kenapa wanita itu harus berada disini?" Vesha mulai membuka suara, ia menatap tajam dan penuh kebenciaan kepada Rachel