Perjalanan ketiga bersaudara terlihat aman, namun tetap saja kakak tertua mereka resah.
Meskipun jarak yang mereka tempuh sudah jauh dari pintu perbatasan, namun pandangan Lordes selalu menoleh ke arah belakang, seperti memperhatikan pintu perbatasan yang sudah tampak tak terlihat.
Seperti perasaan sebelumnya, Lordes sangat ingin kembali menuju ke negeri tempat lelaki yang ia cintai itu tinggal.
Tanpa sadar, tubuhnya menabrak sebuah pohon pinus yang berada di depannya Ia pun jatuh kesakitan.
"Aihh, tolong aku." Tubuh Lordes terpental ke tanah.
Melihat sang kakak terjatuh, kedua adiknya pun panik.
Lordes masih tampak kesakitan, ia memegangi dada kirinya, wajah nya meringis menahan sakit.
"Apa yang terjadi padamu, Lordes? Kenapa kau bisa jatuh ke tanah?" tanya Brenda.
Lordes tak mampu menjawab pertanyaan sang adik, ia ia tetap mengerang kesakitan sembari memegang dada dan kepalanya.