Freislor memperhatikan kedua mata Breckson, ia ingin tahu apa yang dimaksud dengan peryataannya. "Breckson, apa maksudmu dengan resiko? Apakah seburuk itu?" tanya Freislor dengan wajah ragu. "Freis, berhubungan dengan peri itu tidak mudah. Kau tahu, bahkan ketika kita berada di sini saja, aku yakin para Dewa telah mengawasi kita dari atas. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kita selanjutnya, jadi aku tidak ingin mengambil resiko jika para peri membenci perbuatan kita."
Freislor menoleh ke arah Breckson dengan wajah sedih. "Heum, aku baru tahu kalo itu akan sangat berbahaya. Tapi, apa yang bisa kita lakukan sekarang?" tanyanya dengan wajah cemas. Breckson menggelengkan kepala, "Aku belum punya saran apapun. Apa kamu punya ide?" tanyanya dengan wajah penasaran. Freislor mengangguk pelan.
"Yah, aku punya satu. Tapi, aku rasa itu terlalu lucu."
"Memangnya apa?" tanya Breckson.