Suara yang familiar dalam ingatannya telah lama terdengar di telinganya. Tanpa sadar ia menggigit bibirnya, tetapi dalam sekejap ia merasa cemas dan kembali tenang.
"Kak Xu Chi, bagaimana kabarmu?"
Dia tidak menjawab pertanyaannya, seperti tidak tahu, tapi seperti tahu tapi tidak mau menjawab.
Xu Chi bersikeras untuk mengulanginya lagi, "... Kenapa kamu tidak datang ke sekolah yang kupilih untukmu?"
Tangan yang memegang tali ayunan itu diam-diam mengepal. Ia menatap bulan di langit. Sangat indah, tapi ia tidak bisa mencapainya seumur hidup.
Lalu mengapa harus menatap untuk waktu yang lama?
"Kak Xu Chi, aku pikir sekolah di Australia lebih cocok untukku. "
Xu Chi terdiam cukup lama, suaranya terdengar rendah. "... Kamu benar-benar berpikir begitu?"
"Ehm. " Suaranya yang lembut penuh dengan harapan, "... Dan pemandangan di Australia bagus, aku sangat suka di sana. "
Xu Chi tidak berbicara lagi dan langsung menutup telepon.
