Chereads / Menikahimu Sampai ke Tulang-tulangku / Chapter 18 - Bagus, Kami Tidak Menginginkan Sampah

Chapter 18 - Bagus, Kami Tidak Menginginkan Sampah

Ada semakin banyak orang yang berkerumun di sekitar mereka, hampir semuanya mendengar obrolan ketiganya. Semua orang itu memandang Lin Yin dengan jijik.

Semua orang menganggapnya tidak tahu malu karena mengganggu wanita yang sudah menikah. 

Dan yang paling penting adalah… suaminya sangat tampan! Seperti peri yang turun ke bumi!!

Lin Yin memegang pergelangan tangannya yang sakit, menatap Xu Youyou yang patuh dibawa pergi oleh pria asing yang entah darimana datangnya itu. Raut wajahnya begitu gelap.

Mo Shenbai menggenggam tangan Xu Youyou menuju mobil Bentley yang terparkir di sisi jalan. Sebelum naik mobil, dia melirik ke arah kotak yang ada di tangan gadis itu, kemudian berkata lembut, "Berikan padaku."

"Ha?" Xu Youyou bingung.

Sesaat kemudian dia baru menyadari bahwa pria itu menunjuk pada kotak yang ada di tangannya. Meskipun tidak tahu apa yang ingin dilakukan Mo Shenbai, tetapi dia tetap menyerahkannya tanpa protes.

Mo Shenbai mengambil kotak itu, detik berikutnya dia mengangkat tangannya dan melemparkan kotak itu dengan santai. Kotak itu pun melayang di udara melewati kerumunan lalu mendarat tepat di hadapan Lin Yin.

"Bagus, kami tidak menginginkan sampah." Mo Shenbai berujar santai sambil menatap Xu Youyou penuh kasih sayang. 

Setelah itu, dia melirik Lin Yin.

Xu Youyou, "..."

'Aku juga tidak berniat menyimpannya, aku hanya lupa mengembalikannya.'

Begitu Mo Shenbai dan Xu Youyou masuk ke dalam mobil, Bentley itu segera melaju dan menghilang dari pandangan orang-orang.

Lin Yin tumbuh dalam limpahan kasih sayang dan cinta semua orang, dia tidak pernah mendapatkan penghinaan seperti ini. Dia begitu marah hingga gigi belakangnya nyaris patah karena menggertakkannya terlalu keras.

Di bawah tatapan menghina dan merendahkan semua orang padanya, dia menendang kotak yang berisi sepasang anting-anting di depannya itu. Kemudian berbalik dan masuk ke dalam mobil Sport-nya.

Su Lanxu yang berdiri di belakang kerumunan sangat tercengang sampai lupa menelan teh susu yang masih ada di mulutnya.

Begitu sadar, dia langsung menelan teh susunya seraya berteriak kencang, "Aaaaaaaaaaa….."

'Aku tidak menyangka Youyou bahkan tidak memberitahuku jika dia mengenal pria yang seluar biasa itu!'

'Hikss, itu keterlaluan. Aku harus membuatnya mentraktirku barbekyu!'

'Tidak bisa, sekali makan saja tidak cukup. Setidaknya harus dua kali!!'

.....

Setelah masuk ke dalam mobil, Mo Shenbai otomatis langsung melepaskan tangan Xu Youyou, melepaskan tas papan gambarnya di lantai mobil, lalu menyandarkannya di kursi depan.

Xu Youyou mengulurkan tangan untuk membantunya. Dia menurunkan pandangannya. Setelah merasa ragu sejenak, akhirnya dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apakah kamu datang untuk menjemputku?"

Pagi tadi, pria itu bertanya kapan kelasnya berakhir, jadi bukankah dia bertanya begitu karena ingin menjemputnya?!

Mo Shenbai menyandarkan punggungnya di belakang kursi, memandangnya dari samping sebelum kembali membuang muka, kemudian menjawab singkat, "Kebetulan saja searah."

Mendengar kata-kata itu, sang sopir tak bisa menahan diri untuk meliriknya dari kaca spion seraya membatin, 'Mengapa aku dengar Sekretaris Pei mengatakan bahwa Tuan Mo membatalkan jadwalnya malam ini.'

"Oh!" Xu Youyou berpikir dia begitu baik. Xu Youyou kira Mo Shenbai sangat sibuk setiap harinya dan tidak punya waktu untuk menjemput dirinya secara pribadi. Terlebih lagi, dirinya hanyalah adik dari teman pria itu, bukan adiknya sendiri.

"Terima kasih atas semuanya." Baik untuk menjemputnya atau membantunya tadi.

Mata Mo Shenbai terpejam sambil berkata, "Tidak perlu."

Xu Youyou tidak bicara lagi. Dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela yang terus menerus bergerak mundur. Bulu mata lentiknya membingkai sepasang matanya dari sinar matahari. 

Mo Shenbai perlahan membuka matanya dan melihat gadis kecil yang ada di sebelahnya melalui sudut matanya. Wajah bulat kecil itu tampak mendung, binar matanya tak secerah sebelumnya, layu seperti kubis beku.

Dia terlihat agak menyedihkan.

Sesampainya di Villa Bulan, Xu Youyou turun dan bersiap untuk naik ke kamarnya. Namun, suara berat seorang pria tiba-tiba terdengar di belakangnya, "Xu Youyou."

"Hmm?" Xu Youyou yang tengah melamun sontak kembali sadar kemudian menatapnya dengan bingung.