Keterkejutan, rasa tidak menyangka, sedih, kesal hingga perasaan bersalah berkecamuk di dalam diri Kaori. Dia terkejut dan tidak menyangka jika Misaki akan berani mengucapkan hal itu. Dia juga sedih karena kini adiknya sudah kembali melawan semua yang dia katakan. Kaori juga merasa kesal kepada dirinya sendiri dan merasa bersalah karena apa yang dikatakan Misaki adalah suatu kebenaran. Kini Kaori hanya bisa terdiam sembari menundukkan kepala. Dia baru sadar jika selama ini Misaki sangat iri dengan teman-temannya yang masih memiliki orang tua kandung dan utuh. Dia tidak pernah tahu karena Misaki selalu menyembunyikan tentang hal itu. Dan memang benar, Kaori tidak datang menemani Misaki di hari kelulusan adiknya dari sekolah dasar karena demam tinggi. Padahal jika dia bisa memaksakan diri untuk hadir di hari kelulusan itu, tentunya Misaki akan sangat senang.