Sophie duduk dengan wajah tertekuk sedih di meja kafe bersama Madison yang sedang menemaninya. Ia benar-benar kesal karena proyek pertamanya gagal total gara-gara keributan di galeri beberapa hari yang lalu. Karena hal itu Madison lalu mengajak Sophie untuk jalan-jalan sekedar melepaskan penatnya. Tak ayal, Sophie pun mencurahkan isi hatinya.
"Aku benar-benar sial. Padahal Tuan Thomas dan manajer itu terlihat sangat tertarik dengan desainku. Bayangkan jika perusahaan di bawah Kim Corp yang akan memberikanku tender? Bukankah aku akan jadi desainer hebat!" tukas Sophie dari bersemangat menjadi cemberut. Madison tersenyum dan mengangguk.
"Iya, aku percaya. Kamu tidak boleh menyerah, Soph. Aku yakin suatu saat keberuntungan itu akan datang padamu," balas Madison memberikan semangat. Sophie makin cemberut dan menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana aku bisa beruntung jika Cass Belgenza terus menguntitku!?" Madison menarik napas panjang dan diam sesaat menatap Sophie.