Chereads / Menipu Penipu Asmara / Chapter 14 - Pemikat Wanita

Chapter 14 - Pemikat Wanita

Cassidy Belgenza sedang menandatangani beberapa laporan analisis yang tengah disodorkan oleh sekretarisnya yang cantik bernama Cindy Carrington. Cass bersikap seperti biasanya pada Cindy, dingin dan sering tidak tersenyum. Padahal Cindy sangat cantik dan menarik. Ia juga seksi dan pintar. Bahkan Divers Matthews, salah satu sahabat Cass tidak keberatan jika Cindy mau berkencan dengannya. Masalahnya Cindy tidak tertarik pada si playboy itu.

"Apa sudah semuanya?" tanya Cass dengan sikap dingin.

"Sudah, Pak. Apa kamu mau pulang sekarang?" tanya Cindy dengan nada lembut dan masih ceria meskipun sudah sore hari. Cass menengok ke arah jam tangannya dan menggeleng.

"Sebentar lagi."

"Akan kusiapkan kopi untukmu. Ada lagi yang ingin kamu pesan, Pak?" Cass menggeleng dengan sikap dingin sambil mendengus pelan. Wajahnya tampak sedikit tegang dan stres. Cass sedang memikirkan janji untuk melakukan pertemuan dengan Sophie sore ini. Ia akan bertemu untuk melakukan negosiasi itu dan sesungguhnya itu membuat Cass sangat gugup.

"Apa kamu baik-baik saja, Pak? Kamu terlihat tegang," tanya Cindy mencoba mendekat. Cass hanya diam saja menghela napasnya. Cindy makin mendekat dan mengambil kesempatannya untuk perlahan membelai pundak Cass lalu sedikit memijatnya.

Cass masih diam dan membiarkan, ia masih berpikir keras tentang rencananya membuat Sophie mau mengikuti kemauannya di pertemuannya nanti.

"Aku bisa melakukan sesuatu untukmu ..."

"Hei, Cass! Aku bawa ..." Divers yang masuk tanpa mengetuk pintu langsung berhenti berjalan saat melihat Cass tengah bersama sekretarisnya. Cindy langsung melepaskan tangannya dari pundak bosnya lalu menjauh.

"Uh, Dive ... masuklah!" ujar Cass mendengus pelan meminta Divers untuk kembali mendekat. Cass lalu sedikit menoleh pada Cindy dan memintanya untuk keluar.

"Kamu boleh keluar!" perintah Cass masih dengan sikapnya yang dingin dan ketus pada Cindy. Cindy hanya mengangguk lalu mengambil dokumen yang tadi ia bereskan sebelumnya lalu berjalan melewati Divers untuk keluar dari ruangan Cass.

Divers hanya menunggu sampai Cindy keluar agar ia bisa bicara. Ia mendengus pelan dan tersenyum menyeringai pada Cass.

"Jadi ... maaf aku mengganggu waktumu bersama Cindy," sindir Divers sembari tersenyum nakal menggoda Cass. Namun, Cass malah menaikkan kernyitan heran pada Divers. Ia bahkan tidak menyuruh sahabatnya itu untuk duduk.

"Cindy itu hanya Sekretaris, Dive!"

"Dan dia sangat seksi, tidakkah kamu tertarik padanya?" sahut Divers masih dengan sedikit memicingkan mata dan menggoda Cass.

"Tidak! Tentu saja tidak!" tegas Cass cepat. Wajahnya tidak tersenyum sama sekali bahkan cenderung kesal. Senyuman dan cengiran Divers sebelumnya jadi hilang karena melihat sikap Cass. Ia mendekat dan duduk di kursi di depan Cass dengan raut wakah berubah serius.

"Apa kamu punya masalah, sepertinya ada yang terjadi!" Divers mulai penasaran. Cass menarik napas agak panjang lalu mendekat untuk bicara pada Divers.

"Aku ingin bertanya padamu …" Divers menaikkan kedua alisnya bersamaan menunggu Cass yang sedang menyelesaikan kalimatnya. Cass sempat menjeda sejenak seolah tengah mencari kalimat yang tepat.

"Apa menurutmu seorang wanita mau menuruti permintaan seorang pria? Apa yang membuat dia mau menurut?" Divers mengernyit heran dengan pertanyaan aneh yang dilontarkan oleh Cass. Apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Cass?

"Aku tidak mengerti maksudmu …"

"Begini …" Cass berhenti lagi dan sejenak mengalihkan pandangannya seperti tengah berpikir.

"Menurutmu apa yang membuat seorang wanita mau menuruti perintah kita?" Divers sedikit memajukan bibirnya dan diam beberapa saat. Ia tengah berpikir kemungkinan apa pun.

"Hhmm ... aku rasa di saat kita bisa memberikan apa yang mereka mau, mereka akan menurut," jawab Divers berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pribadinya.

"Contohnya?"

"Saat aku membelikan Chanel atau jam tangan Mango, pacarku akan menurut padaku!" sahut Divers dengan percaya dirinya. Kening Cass sontak mengernyit sambil menatap Divers lekat. Apa benar yang ia katakan tentang memberikan hadiah agar seseorang menuruti kita?

"Bagaimana dengan gadis kaya? Apa itu akan berhasil juga?" Cass balik bertanya dengan raut wajah yang masih sama. Giliran Divers yang mulai curiga. Ia menyandarkan punggung dengan menjauhkan tubuhnya sambil melipat kedua lengannya di dada.

"Apa yang sedang kamu rencanakan, Cass? Apa kamu sedang mendekati seorang wanita?"

"Jawab dulu pertanyaanku!" potong Cass mulai kesal. Divers menarik udara yang agak banyak masuk ke dalam paru-parunya.

"Aku tidak tahu dengan gadis kaya raya. Seharusnya itu juga berhasil. Mereka kan punya selera yang tinggi. Justru mereka akan makin menghargaimu jika kamu membanjiri dengan barang-barang mewah." Penjelasan Divers membuat Cass diam dan berpikir. Pandangannya ia alihkan ke sisi kanan dan ia masih diam.

"Cass?" panggil Divers menyela. Cass masih diam tidak menjawab.

"Cass!" Divers memanggil lebih keras. Cass menoleh ke arah Divers seraya menaikkan kedua alisnya bersamaan seolah ia baru saja lepas dari lamunan.

"Apa yang terjadi?"

"Tidak ada, aku hanya sedang memilah-milah ..."

"Seorang wanita?" tebak Divers cepat. Cass hanya memberikan raut misterius di antara iya dan tidak.

"Ayolah, teman! Jangan bermain teka-teki denganku!" sahut Divers lagi mulai kesal.

"Tidak, bukan begitu! Aku akan beritahukan padamu jika sudah waktunya!"

"Kamu sedang mendekati seorang wanita kan, mengaku saja!" Divers masih mendesak karena penasaran. Cass hanya bisa menghela napas panjang dan masih diam tidak mau mengaku. Ia tidak mungkin mengatakan pada Cass tentang rencananya hendak mengancam seorang wanita agar tidak terlibat dengan suami wanita yang ia cintai.

"Ayo kita pergi. Ares tidak suka menunggu lama!" ucap Cass mengalihkan pembicaraan. Divers mendengus kesal karena Cass tidak mau memberitahukannya apa yang terjadi. Ia pun menurut dan berdiri bersama Cass.

"Ngomong-ngomong, sepertinya Cindy mengincarmu ya?" tanya Divers saat berjalan melewati ruangan Cindy yang berada di sebelah ruangan Cass. Divers sampai sedikit menengok ke arah Cindy yang melihat mereka melintas.

"Aku tidak peduli ... " sahut Cass cuek dan berjalan masuk ke dalam lift diikuti oleh Divers.

"Dia terang-terangan mencoba menggodamu, Cass."

"Aku hanya butuh keahliannya saja. Jika dia macam-macam aku bisa cari orang lain."

"Kamu terlalu kejam pada wanita cantik, teman! Biarkan dia memuaskanmu!" Cass hanya mendengus sinis dan menggelengkan kepalanya. Keduanya keluar dari lift berjalan bersama melewati sebuah super car yang dipajang di lobi utama Superhart Tech.

Kebesaran nama Superhart kini berada di tangan Cassidy Belgenza. Sebagai CEO di perusahaan milik Ayahnya tersebut, Cass sudah memimpin dengan baik. Beberapa inovasi dilakukan Cass untuk mengembalikan kejayaan Superhart menjadi salah satu pembuat mesin-mesin balap dan super car di seluruh dunia.

Kebesaran itu pula yang membuatnya bekerja sama dengan Divers dan Ares yang baru memiliki pabrik suku cadang otomotif. Ketiganya membentuk grup khusus untuk melanggengkan bisnis mereka.

Usai pertemuan dengan Ares dan Divers sekaligus makan malam, Cass memisahkan diri. Ia telah membuat janji bertemu dengan Sophie Marigold di kamar hotel yang sama tempat mereka bertemu pertama kalinya.