Chereads / Cinta Pertama di SMA / Chapter 14 - 14 Mengingat Masa Lalu

Chapter 14 - 14 Mengingat Masa Lalu

Lelaki itu bersama kakek dan neneknya di bandung. Saat Amanda berumur dua belas tahun dan Tika sebelas tahun, kabar baik datang lagi dari dokter kandungan bahwa mereka bahwa mereka berdua akan mempunyai adik, raut wajah mereka berdua sangat bertolak belakang. Amanda sangat senang berita kehamilan sang Mama sedangkan Tika biasa saja.

Mereka berdua berada di taman saat itu, Amanda , Tika dan Raka Nining menatap satu persatu anaknya dengan rasa syukur lalu tatapannya beralih ke perutnya, di dalam sana ada buah hatinya yang sedang masa pertumbuhan. Dia tidak sabar melihat perutnya semakin membesar.

Setelah itu mereka pulang karena lelah seharian. Malamnya Nining sangat haus ketika nonton televisi. Wanita itu hendak pergi ke dapur.

"Mama mau kemana ?" Tanya Tika ketika aku bangkit.

"Mam mau ambil minum dulu, sayang" jawab Nining.

"Biar Tika aja, Ma."

"Ikut," ujar Amanda.

"Kalian nonton saja, biar Mama yang ambil."

"Aduh, Mama, biar Tika aja. Nanti kalau Mau pergi, kan, dedek capek.'

"Iya benar tuh, Ma, mending mama duduk aja biar kami yang pergi."

Amanda selesai membuat jus dan pergi mengambil gelas. Tiba-tiba seorang wanita masuk melalui pintu belakang dan menghampiri Tika.

"Kamu masukan ini ke dalam jus itu ya," bisik wanita itu

"Iya, Tante." Tika mengangguk dengan senyuman jahat.

"Anak yang pintar, kalau begitu Tante pergi," katanya lalunpergi secepat mungkin.

Tika mengangguk, sebelum wanita itu pergi dia tersenyum puas tanpa Tika sadari bahwa dia telah diperalat oleh orang jahat.

"Ma, ini minum," Amanda menyodorkan jus pada Nining

"Jangan minum mending Mama minum punya Tika," kesal Tika.

"Kan kakak sudah kasih Mama," bantah Amanda.

"Pokonya aku"

"Aku!"

"Akuuuuu."

"Siap Mama minum dua-duanya aja, ya," sela Nining untuk menghentikan mereka yang tengah berdebat.

Setelah meminum jus yang mereka buat, satu jam kemudian tiba-tiba perut Nining sangat sakit. Dodibyang tengah asyik menonton bola menatap sang isimtri memegang perut kesakitan.

"Kamu kenapa, sayang? Tanyanya panik.

"Mama kenapa?" Tanya Amanda terkejut melihat mamanya kesakitan.

"Astaga, kakiama berdarah!" Teriak Tika bersamaan dengan Raka.

"Pak Iman, siapkan mobil kita ke rumah sakit sekarang!"

Dodi seakan lemas dengan ucapan dokter di hadapannya ini. Dia tidak menyangka baru saja dia bahagia karena istrinya amil lagi akan tetapi tuhan mengambilnya kembali hari ini. Nining yang melihat wajah dodi bingung .

"Mas, kenapa?" Tanya Nining yang tengah berbaring.

"Sayang," lirih Dodi.

"Mas, kamu kenapa?"

"Aku nggak becus jagain kamu. Maafin aku, anak kita_" isak Dosi.

Nining yang paham makna dari ucapan Dodi langsung menggelarng tidak percaya hanyaborang bodoh yang tidak tahu mengapa Dodi menangis sambil menyalahkan diri sendiri karen tidak becus mengurus anak.

"Nggak mungkin, kan, mas? Apa yang aku pikirin nggak mungkin, kan? Nggak mungkin!" Teriak Nining.

Nining terpukul mengingat kejadian itu. Bayinya harus pergi karena kesalahan seseorang yang tidak pernah dia sangka. Penyebab kegugurannya saat itu adalah hal yang sangat tidak bisa dia terima. Nining menangis seharian di kamar mengingat kejadian di masa lalu.

Saat Nining menangis Dodi masuk ke kamar dan memeluk sang sang istri dari belakang."jangan pikirin itu lagi. Sayang, itu semua kehendak allah jangan membenci hal yang tigak kita tahu secara detail," kata Dodi.

"Kamu tidak pernah merasakan sakit yang seorang ibu rasakan, harus kehilangan bayi karena kesengajaan orang lain."

"Dan kamu belum pernah merasakan sakit yang seorang ayah rasakan juga. Nining. Aku sangat menyayangimu dan menyayangi dia juga, aku tahu aku salah karena tidak memberi tahu kebenaran itu dari awal, tapi aku mohon jangan benci dia, dia sudah menderita karena ulahku dan aku mohon jangan benci Amanda kita, Nining. Sejak awal kamu sangat sayang Kepadanya kan?" Tanya Dodi.

Nining menatap Dodi." Aku sangat sayang kepadanya Mas, kamu juga tahu itu, tapi kebohonganmu membuatku membencinya dan kebenaran itu membuatku tambah membenci anak itu, saat aku menyayanginya setulus hati dan menganggapnya sebagai anak kandungku dia datang dan mengatakan kebenaran yang sangat membuatku hancur dan sehancur-hancurnya, Mas.

Aku sangat membenci dia dan keturunannya," jawab Nining menangis mengingat seorang perempuan yang sangat kejam datang meruntuhkan hal yang di bangun selama bertahun-tahun.

"Maafkan aku."

"Aku mau Amanda tahu yang sebenarnya, Mas. Aku mohon, lebih baik Amanda tinggal bersama orang tua kamu, jauhkan dia dari keluarga kita aku nggak mau suatu saat dia menghancurkan kebhaagiaan Tika."

"Tidak, Amanda adalah tanggung jawab aku. Aku ayahnya, apa kamubtidak kasihan sama Amanda? Apa kamu tidak melihat dia sakit? Berikan kasih sayangmu seperi semula," ucap Dodi dan memilih tidur lebih awal.

"Benar, aku memang kasihan dan merasa bersalah melihat dia pulang dengan keadaan pingsan, aku ingin merawatnya, membuatkannya bubur, tapi hal itu membuatku ingat mesa lalu yang menykitkan, untuk apa aku memberinya kasih sayang? Dia itu bukan anakku. Dan satu hal lagi aku sangat sayang kepadanya, tapi sayangku berubah jadi benci ketika dia mencelakai Tika!"

Lima tahun yang lalu, tepatnya ketika Amanda masih SMP sebelum semuanya berubah, kehidupan Amanda dan keluarganya harmonis. Hingga suatu hari ketika Amanda berada di Taman bersama Tika maka mulai detik itu juga Amanda di benci dan keluarganya tidak harmonis lagi.

"Kakak," panggil Tika.

"Iya?" Jawab Amanda.

"Beliin gulali, dong, yang di pinggir jalan sana." Tunjuk Tika.

"Kan kamu bisa sendiri, kakak lagi sibuk nih," tolak Amanda.

Amanda sejak itu mengerjakan tugas sekolah, dia memilih taman itu karena sejuk udaranya dan juga dekat dari rumahnya.

Tapi Tika memaksa untuk dibelikan gulali itu. " Malas, ah. Please. Beliin, dong," pinta Tika.

"Ya udah, iya. Mana uangnya?" Kata Amanda.

Amanda tidak tega melihat wajah memelas Tika, akhirnya dia pergi dan membeli gulali itu.

Sementara di sana Tika tersenyum licik, dia mulai mengetik pesan ke Mamanya.

Dia sudah menyusun rencana ini sangat matang. Tika melakumannya bukan tanpa alasan karena dia melakukan itu semua karena suatu dendam.

Me:

Mama, tolongin Tika. Kak Amanda jahat.

Amanda kembali dengan memegang gulali pesanannya tanpa tahu rencana licik Tika. "Nih," ucap Amanda menyerahkan pesanan Tika.

"Makasih, kak," kata Tika.

Amanda kembali mengerjakan tugas sekolahnya itu. Semntara Tika melihat balasan Mamanya.

Mama:

Maksud kamu apa? Mana mungkin kakak kamu jahat.

Tiak menghela naas, membalas pesan Mamanya dengan senyuman licik.

Me:

Mama cepat, aku takut. Kalau mama nggak percaya, buruan ke sini.

Sambil menunggu kedatangan Nining, Tika memulai rencananya agar berjalan mulus dan terlihat nyata. "Aduh, kak, skait," ringis Tika memegang perutnya kesakitan.

Amanda kaget dan menghampiri, Tika. " Kamu kenapa?" Tanya Amanda.

"Perut aku salit banget, kak." Tika memegang perut dan menunjukan wajah yang terlihat