Jia Li melihat ke arah sang nenek yang sedang berlari ke arah sang kakek, dia hendak berlari juga tetapi tidak terburu. Hingga akhirnya mereka berdua terjatuh di atas lantai, Jia Li pun langsung mendekat dan mengubah posisi tubuh nenek yang ada di atas sang kakek.
"Nenek," panggil Jia Li kepada wanita tua yang saat ini ada di atas pangkuannya.
Dia melihat darah yang muncul di perut sang nenek dan sebuah pisau masih menancap di perutnya. Jia Li berpikir jika sang nenek akan menghabisi sang kakek ternyata apa yang ada di dalam pikirannya sudah salah.
Sang nenek menatap wanita muda yang ada di depannya dan dia tidak mengira hanya Jia Li yang bersedia ada di dekatnya. Dia melihat kesedihan dari sorot mata wanita muda itu dan dia pun tetap tidak menyesali semua yang sudah dilakukan olehnya.
"Jadilah wanita yang kuat dan jangan pernah melakukan kesalahan sama seperti diriku," Sang nenek berkata kepada Jia Li lalu dia mengembuskan napas terakhirnya.
