"Bunuh saja aku!" teriak Camelia pada pria bertopi hitam itu yang mulai mengarahkan senjata ke arah sang putra.
Camelia pun berlari ke arah pria itu karena pria itu sama sekali tidak mendengar apa yang diteriakkan olehnya. Namun, larinya terhenti saat seorang musuh menembakkan peluru ke arah kakinya.
Untung saja peluru itu tidak mengenai kakinya dan peluru itu menembus tanah, Camelia terdiam karena seorang musuh sedang mengawasinya. Musuh itu juga tidak segan-segan untuk menembakkan pelurunya hingga menembus ke tubuh Camelia.
"Jangan lukai anakku!" Camelia kembali berteriak kepada pria dengan topi hitam itu.
Dia tidak ingin kehilangan seseorang yang sangat dicintainya itu, Camelia terus saja berteriak tetapi pria bertopi hitam itu tidak meresponsnya. Kedua matanya membola saat dia mendengar suara letupan senjata api dan dia juga melihat kepulan asap yang berasal dari senjata api yang ada di tangan pria bertopi hitam itu.
"Tidak ...."