"Argh, kenapa Mas Devan melakukan Hal memalukan seperti itu? Targetku bukan dia, tapi Raymond. Kenapa selalu salah sasaran, sih? Heran banget!" gerutu Ivanka merasa sangat kesal.
Malam harinya, saat ia ingin beristirahat. Ia mulai merasa sangat aneh ada meja riasnya. Parfum yang hilang padahal itu wangi yang tidak biasa. Ia juga mempunyai satu botol sebelum di duplikatkan.
"Hilang? Argh, kenapa bisa hilang! Kemarin aku letak di sini. Aku tidak melihat keberadaannya seharian ini dan aku baru sadar sekarang!" gerutu Ivanka seraya mulai mengingat kejadian yang telah berlalu. "Apa mungkin Raymond yang sudah mencurinya? Dia sudah terprovokasi ucapanku? Aku juga telah membohonginya!"
Ivanka mulai berjalan menuju ranjang dengan tatapan buncanhnya. "Hal ini bisa aku jadikan alasan untuk terus mendekatinya dan membuatnya ingat kepadaku, 'kan?"
