Gagal mendapatkan beasiswa membuat Kana harus membayar kuliahnya secara mandiri. Belum lagi, dia harus membantu mamanya membiayai kedua adiknya untuk sekolah juga. Kana tidak ingin salah satu di antara mereka ada yang putus sekolah hanya karena keadaan seperti ini.
Kana pergi ke kamarnya dan merebahkan tubuh di tempat tidur usang. Sekarang dia memikirkan nominal yang tadi dituliskan oleh Hakim di papan tulis. Ke mana lagi Kana harus mencari duit tambahan. Dia sendiri tidak ingin terus terjebak dengan Bima.
Terasa getaran dari dalam tas kain Kana. Dia pun segera merogoh tasnya dan mengambil bedan yang bergetar itu. Layar ponselnya menampilkan lima pesan yang belum di baca.