"Tadi apa yang kamu bicarakan ke Jaya?" tanya Andreas saat sedang mengantri membeli makanan di restoran cepat saji.
"Awalnya Kak Jaya bilang enggak bisa antar Karin ke rumah sakit, dia bilang ada urusan tapi tadi pagi dia malah ke apartemen nyariin Karin. Dia lupa soal Karin harus ke dokter."
"Dia kenapa harus gitu sih?" Andreas kembali menjalankan mobilnya beberapa senti.
"Enggak tau deh Pa. Mungkin terlalu banyak urusan sampai lupa apa yang dia bilang kemarin."
"Jujur aja, dari awal ketemu dia dan ngobrol sama dia. Papa ngerasa orang cukup baik tapi makin ke sini Papa ngerasa dia enggak bisa dipercaya."
Karin sendiri tidak tahu bagaimana menghadapirl Jaya yang sekarang. Dulu dia merasa Jaya mempunyai pendirian yang kuat. Susah sekali harus menggoyahkan keputusan cowok itu. Namun sekarang, Jaya malah jadi plin-plan.
"Kamu yakin bakalan ngelanjutin hubungan sama dia?"
"Pa, gimana Karin enggak lanjut sama Kak Jaya. Karin belum cerai dan sekarang hamil anak dia."