Kalau sudah begitu, Malik tidak bisa berkata-kata karena dia tidak mau makin banyak hal tentang mamanya yang dibahas. Dia harus mengalah agat tidak ada lagi keributan di rumah.
Malik melanjutkan langkah ke luar rumahnya dan pergi ke rumah kecil berwarna putih. Akhir-akhir ini dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat untuk ke rumah kecil itu. Malik membersihkan debu yang ada di sana, tidak banyak karena dia selalu rajin merapikan tempat ini.
Malik mengambil selembar foto kecil yang dia selipkan dalam sebuah buku. Foto itu milik orang yang dia sayangi bernama Tari, foto rapot yang diambil diam-diam dari kamar cewek itu. Mereka berdua tidak pernah foto bersama, karena saat mereka bersama hanya membahas masalah yang selalu dibuat Tamara dan Karel.
Tangan kanan memegang foto Tari, tangan kiri memegang ponselnya. Pada layar ponsel itu tertera foto Nona yang dia sejajarkan dengan foto Tari.