Ada yang seketika tersenyum saat melihat mobil Sandi memasuki gerbang fakultasnya. Mobil itu diparkirkan di parkiran dosen, orang yang bisa memarahinya parkir mobil di situ hanyalah papanya sendiri.
Senyum yang tadi merekah kini memudar saat dia melihat Sandi turun dari mobil. Cowok itu ternyata tidak sendiri. Ada seseorang yang juga turun dari mobilnya. Dia tidak mengenali orang yang keluar dari mobil Sandi itu, wajahnya terlihat asing.
Kedua berjalan berdampingan, terkadang mereka saling berpandangan dan tersenyum malu. Matanya terus memandang Sandi dengan cewek itu hingga mereka tidak terlihat lagi karena terhalang gedung.
Dia pun hanya bisa menunggu Sandi naik ke lantai dua. Tidak lama dia menunggu, Sandi sudah muncul dari arah tangga. Dia berpura-pura memainkan ponselnya dan cowok itu hanya melewatinya.
Tidak tahan lagi dengan sikap Sandi, dia pun menghampiri cowok itu yang sudah duduk manis di kelas. "Sandi!"